Mengacu kepada SK 92/DIRJEN/1994, bahwasannya, RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) ditetapkan sebagai induk organisasi yang mewadahi pengguna KRAP (Komunikasi Radio Antar Penduduk) diberikan alokasi frekuensi oleh pemerintah untuk dipergunakan oleh anggotanya di seluruh Indonesia.
Adapun jenis jenis frekuensi tersebut diantaranya :
1. Band HF (High Frequency) dan
2. Band VHF (Very High Frequency)
Walaupun demikian, bukan berarti seluruh frekuensi di kedua band tersebut dapat dipergunakan begitu saja, melainkan dibatasi sesuai dengan kewenangan pemerintah.
Alokasi frekuensi band HF (High Frequency) untuk organisasi RAPI di Indonesia diberikan keleluasaan dari Frek 26.960 Mhz hingga 27.410 Mhz. Sedangkan Band VH (Very High Frequency) mulai 142.0375 Mhz sampai 143.5375 Mhz. (Sumber:, Buku Panduan RAPI Daerah 10 Jawa Barat)
Namun tahukah seluruh anggota RAPI di Indonesia tentang band dan sifat perambatan suatu frekuensi radio?
Saya meyakini bahwa pengguna alat komunikasi, khusunya anggota RAPI, mayoritas hanya mengenal 2 band saja, yaitu HF dan VHF. Itupun hanya sebatas nama band. Akan tetapi mengenai nama Band lain, Panjang Gelombang, Batasan Frekuensi dan Nama Gelombangnya kemungkinan besar tidak banyak anggota RAPI yang tahu. Namun Secara umum, jenis frekuensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF (Very High Frequency) dan HF (High Frequency).
Sebelum mengetahui nama Band, Panjang Gelombang, Batasan Frekuensi dan nama gelombang radio, alangkah baiknya kita mengenal lebih dulu kedua jenis band yang biasa kita pergunakan selama ini.
Apa yang dinamakan VHF (Very High Frequency) ?
VHF (Very High Frquency) -- istilah radio komunikasi yag dipergunakan anggota RAPI adalah 2 meter band-- biasanya dipergunakan untuk radio komunikasi jarak dekat. Sebenarnya band ini memancar pada frekuensi 100 Mhz hingga 300 Mhz.
Mengapa demikian? Karena gelombang radio yang dipancarkan tersebut arahnya berbentuk garis lurus (horizontal). Sebagai contoh, apabila jarak antara pengguna 2 stasiun radio komunikasi, salah satu diantarnya terdapat hambatan atau halangan objek seperti gunung, pohon, bangunan tinggi, yang posisinya lebih tinggi dibanding tempat yang bersangkutan mengudara (pancaran gelombang radionya lebih rendah dibanding penghalang atau hambatannya), maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat pula.
Dari kesemua penghalang dan hambatan sifatnya berbeda-beda. Misalkan jika hambatanya berupa sebuah gunung, maka gelombang yang dipancarkan akan dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang yang dikirimkan kepada lawan komunikasi kita tidak akan mencapai tujuan. (Untuk menyiasati kendala seperti ini, ada sebagian anggota RAPI yang mempergunakan antene pengarah dengan cara memantulkannya ke pegunungan lain yang tidak bergaris lurus dengan lawan bicaranya, tujuannya agar pantulan gelombang transmisinya dapat memantul dan mengarah kepada lawan bicaranya).
Lain lagi dengan hambatan sebuah pohon. Keberadaan gelombangnya masih ada dan dapat dipancarkan kelawan komunikasi atau stasiun tujuan. Akan tetapi transmisinya sangat lemah sehingga tidak dapat diterima dengan jelas.
Dan yang paling tidak menguntungkan adalah bangunan tinggi sebagai hambatannya. Karena apabila salah satu penggunanya terhalang oleh sebuah bangunan maka gelombang yang dipancarkannya akan hilang dan berhenti saat mengenai bangunan tersebut.
Apa yang dinakaman HF (High Frequency) ?
HF (High Frequency) adalah radio komunikasi yang gelombangnya bekerja pada frekuensi 2 Mhz sampai 24 Mhz. Radio komunikasi ini biasanya dipergunkaan untuk berkomunikasi jarak jauh. Alasannya karena sifat gelombangnya yang dapat memantul dan tidak memiliki efek hambatan pada objek atau lawan komunikasi.
Hebatnya, kemampuan frekwensi ini dapat memantul hingga lapisan ionosphere. Dan kelebihan lainnya adalah jika seorang komunikator menggunakan radio di frekuensi ini, jarak sejauh apapun dapat dijangkau. Itupun apabila cuaca bagus. Karena radio komunikasi ini masih tergantung kepada provagasi.
Sifat dan kerja radio komunikasi ini adalah pancaran gelombangnya dikirimkan terlebih dahulu melewati lapisan ionosphere dan kemudian memantulnya kembali ke bumi menuju stasiun tujuan. Untuk pancaran gelombang kedua yang terhambat oleh objek, akan memantul terus menerus sampai ke stasiun tujuan.
Kedua jenis frekwensi diatas dapat kita lihat dan kita ketahui perbedaannya. Persoalannya, akan mempergunakan radio frekuensi mana yang cocok untuk berkomunikasi sesuai dengan keinginan kita. Tinggal memilih sisi kegunaanya saja. (EQ, dari berbagai sumber)
1. NAMA BAND : Very Low Frequency (VLF)
PANJANG GELOMBANG : > 10 km
FREKUENSI : < 30 kHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Myriametrik
2. NAMA BAND : Low Frequency (VLF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 km
FREKUENSI : 30 - 300 Khz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Kilometer
3. NAMA BAND : Medium Frequency (MF)
PANJANG GELOMBANG : 100 - 1.000 m
FREKUENSI : 300 - 3.000 kHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Hektometer
4. NAMA BAND : High Frequency (HF)
PANJANG GELOMBANG : 10 - 100 m
FREKUENSI : 3 - 30 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Dekameter
5. NAMA BAND : Very High Frequency (VHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 km
FREKUENSI : 30 - 300 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Meter
6. NAMA BAND : Ultra High Frequency (UHF)
PANJANG GELOMBANG : 10 - 100 cm
FREKUENSI : 300 - 3.000 MHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Decimeter
7. NAMA BAND : Super High Frequency (SHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 cm
FREKUENSI : 3 - 30 GHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Centimeter
8. NAMA BAND : Extremely High Frequency (EHF)
PANJANG GELOMBANG : 1 - 10 mm
FREKUENSI : 30 - 300 GHz
NAMA GELOMBANG : Gelombang Milimete
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar