Spesifikasi: UHF Band
Radio : Dua buah Yaesu FT-1807R
Duplexer : 6 cavity.
COR : Jenis Radio tone with remote DTMF
Radio : Dua buah Yaesu FT-1807R
Duplexer : 6 cavity.
COR : Jenis Radio tone with remote DTMF
Menggunakan 2 unit radio Yaesu FT-1807R yang dibeli dari dealer di jakarta.
Antena menggunakan merek diamond buatan japan.
Karena direncanakan hanya menggunakan satu buah antena saja, maka disini saya gunakan duplexer 6 cavity.
Oh ya duplexer, radio tone, kabel konektor yang sebesar lidi tapi kuat dibeli dari HK.
Untuk duplexer menggunakan N-Konektor. Semula saya sempat kesulitan mencari N-Konektor yang benar-benar pas buat alat ini. Coba beli di salah satu toko radio di jateng, konektornya mudah sekali lepas jarumnya. Jadi terpaksa beli lagi yang patent dari HK juga.
Antena menggunakan merek diamond buatan japan.
Karena direncanakan hanya menggunakan satu buah antena saja, maka disini saya gunakan duplexer 6 cavity.
Oh ya duplexer, radio tone, kabel konektor yang sebesar lidi tapi kuat dibeli dari HK.
Untuk duplexer menggunakan N-Konektor. Semula saya sempat kesulitan mencari N-Konektor yang benar-benar pas buat alat ini. Coba beli di salah satu toko radio di jateng, konektornya mudah sekali lepas jarumnya. Jadi terpaksa beli lagi yang patent dari HK juga.
Bodi menggunakan box audio yang dari besi. Sdh ada lubang kupas dibelakang. Tp hrs di bor lagi dibeberapa titik untuk sekerup dan konektor.
Rangkaian power didalam box yang terlihat di gambar semula dirancang untuk radio tone/COR, karena trouble maka rangkaian power tsb jadinya hanya untuk menghidupkan kipas pendingin saja.
Kabel konektor menggunakan teflon jenis apa lupa, besarnya sebesar lidi tapi bisa untuk power 150 watt.
Rangkaian power didalam box yang terlihat di gambar semula dirancang untuk radio tone/COR, karena trouble maka rangkaian power tsb jadinya hanya untuk menghidupkan kipas pendingin saja.
Kabel konektor menggunakan teflon jenis apa lupa, besarnya sebesar lidi tapi bisa untuk power 150 watt.
Kesulitan yang saya dapat adalah saat pemasangan radio tone / C.O.R.
Di dalam spec disebutkan power consumption is 12V dan ada adaptor bawaan. Tapi begitu dipasang adaptor bawaan maka radio akan TX terus.
Saya coba ambilkan dari main power suply externa yang untuk radio RIGnya, masih juga TX terus.
Saya coba buatkan rangkaian power suply dan diletakan didalam box, masih juga TX trs. Pusiingggg…..
Setelah coba beberapa kali dan beberapa hari maka bisa diatasi dengan solusi power suply radio tone ini hrs diluar box. Tdk boleh ada yang bersentuhan dengan box, walau itu grounding / kabel negatifnya. Jika bersentuhan maka akan TX sendiri.
Dan trafo untuk radio tone harus benar-benar yang bagus. Saya coba dengan trafo dipasaran gak bisa. Akirnya pakai trafo bekas TV hitam putih.
Radio tone ini juga perlu dibongkar dan dimodifikasi. Jack konektor yang saya beli (rekomendasi dari situs penjual), gak cocok semua, kurang panjang. Bongkar dan solder langsung di komponen dalamnya.
Di dalam spec disebutkan power consumption is 12V dan ada adaptor bawaan. Tapi begitu dipasang adaptor bawaan maka radio akan TX terus.
Saya coba ambilkan dari main power suply externa yang untuk radio RIGnya, masih juga TX terus.
Saya coba buatkan rangkaian power suply dan diletakan didalam box, masih juga TX trs. Pusiingggg…..
Setelah coba beberapa kali dan beberapa hari maka bisa diatasi dengan solusi power suply radio tone ini hrs diluar box. Tdk boleh ada yang bersentuhan dengan box, walau itu grounding / kabel negatifnya. Jika bersentuhan maka akan TX sendiri.
Dan trafo untuk radio tone harus benar-benar yang bagus. Saya coba dengan trafo dipasaran gak bisa. Akirnya pakai trafo bekas TV hitam putih.
Radio tone ini juga perlu dibongkar dan dimodifikasi. Jack konektor yang saya beli (rekomendasi dari situs penjual), gak cocok semua, kurang panjang. Bongkar dan solder langsung di komponen dalamnya.
Untuk perakitan tidak memakan waktu lama.
Test dari beberapa tempat untuk mendapatkan seting terbaik. Kadang ada suara gemrodok… karena grounding radio tone jadi satu dengan bodi box repeter. Anehnya jika TX dibawah 500 meter tdk terjadi masalah itu. Jika lebih dari 500 meter suara gemrodok. Tapi jika grounding tdk dijadikan satu, suata gemrodok hilang….
Test dari beberapa tempat untuk mendapatkan seting terbaik. Kadang ada suara gemrodok… karena grounding radio tone jadi satu dengan bodi box repeter. Anehnya jika TX dibawah 500 meter tdk terjadi masalah itu. Jika lebih dari 500 meter suara gemrodok. Tapi jika grounding tdk dijadikan satu, suata gemrodok hilang….
Ketinggian antena 5 meter dari tanah. Muter2 untuk testing. 10 KM msih bisa buka repeter dengan ketinggian antena 5 meter.
User menggunakan HT 5 watt.
User menggunakan HT 5 watt.
Power rating original 50Watt. Tetapi setelah dirangkai dengan duplexer power jadi 35-40W. Mungkin ini adalah efek redaman dari duplexernya. Nilai SWR antena 1:1,1.
Mohon petunjuk bagaimana cara menggabungkan repeater UHF dengan VHF. Trims
BalasHapus